Selasa, 27 Maret 2012

Manusia, Cinta Kasih dan Kebudayaan


Manusia Dan Kebudayaan


Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling terkait. Untuk dapat mengetahui keterkaitan antara manusia dan kebudayaan sebaiknya kita mengenal kedua-duanya terlebih dahulu secara terpisah.
1.    1. Hakekat Manusia
Di alam dunia ini manusia memiliki peranan yg unik dan dapat dipandang dalam banyak segi. Dalam ilmu eksata, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk suatu jaringan-jaringan sistem yang dimiliki oleh sistem manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologis yang tergolong dari makhluk mamalia (ilmu biologi). Dalam ilmu sosial, manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan dan selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut juga homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin memperoleh kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya (filsafat), dan sebagainya. Dari definisi-definisi diatas manusia dapat dipandang dari banyak segi dan memiliki banyak kepentingan. Tetapi siapakah manusia itu sebenarnya ? Dan apakah hakekat manusia itu ?
Hakekat manusia adalah sebagai berikut :
1.      Makhluk yang memiliki tenga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2.      Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.
3.      yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.
4.      Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.
5.      Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati
6.      Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas
7.      Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.
8.      Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.




Pada hakekatnya manusia sama saja dengan makhluk lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadarannya. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibandingkan dengan makhluk lain. Letak perbedaan antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memilkinya sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.

1.    2. Kepribadian Bangsa Timur
Saat pertama kali mendengar bangsa timur, munkin yang terlintas dipkiran kita adalah orang kulit sawo matang, atau berkulit putih, bermata sipit, dan juga ciri-ciri fisik lainnya yang merupakan ciri khas yang dimiliki bangsa timur/asia pada umumnya. Namun sebenarnya banyak hal yang menarik dari bangsa timur yang dpat di ulas, contohnya yaitu kepribadiannya. Bangsa  timur terkenal dengan sifatnya yang ramah, tidak individualis, saling tolong menolong, dan juga memiliki toleransi yang tinggi. Selain itu kepribadian bangsa timur identik dengan tutur kata yang lembut dan sopan dalam berpakaian. Kebanyakan masyarakat bangsa timur adalah agamis.

Indonesia sendiri merupakan salah satu dari bangsa timur yang memiliki kepribadian yang baik. Dan kepribadian yang paling terlihat adalah Indonesia memiliki sifat gotong royong tinggi. Keanekaragaman yang sangat banyak pun menjadikan bangsa Indonesia memiliki tingkat toleransi yang tinggi baik dalam hal beragama maupun berbudaya.
contoh toleransi beragama.





1.     1. Kebudayaan
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sanskerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi dan akal. Dari bahasa Latin, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah jadi dapat secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya;;atau dapat pula diartikansegala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya didalam lingkungannya.
Beberapa definisi tentang kebudayaan dari beberapa para ahli :
1.     Edward B. Taylor
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adapt istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
2.  Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan relajar.
Ki Hajar Dewantara
Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai
2. Unsur – Unsur Kebudayaan
Untuk mengenali kebudayaan lebih dalam, perlu dikenal masalah lain yang menyangkut tentang kebudayaan. Misalnya apa yang disebut dengan unsur . C.Kluckhon  di dalam karyanya berjudul Universal Categoriesof Culture mengemukakan bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :
1. Sistem Religi (kepercayaan)
2.Sistem Organisasi masyarakat
3. Sistem Pengetahuan
4.Sistem Pencaharian hidup dan sistem – sistem ekonomi
5.Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
8. Wujud Kebudayaan
    Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
    1. Kompleks gagasan, konsep dan pikiran
    2. Kompleks aktivitas
    3. Wujud sebagai benda

4. Studi Kasus
Telah kita ketahui bahwa manusia dan kebudayaan memiliki kaitan yang erat karena kebudayaan dilahirkan oleh manusia dan hanya manusialah yang memiliki kebudayaan. Setiap negara, setiap kota, daerah, desa maupun suku memiliki kebudayaan masing-masing dan berbeda-beda. Mengapa hal tersebut dapat terjadi ? Seperti yang telah diungkapakan sebelumnya manusia melahirkan suatu budaya untuk atau demi melangsungkan dan mempertahankan hidup didalam lingkungannya. Itu berarti suatu budaya lahir ditentukan oleh keadaan atau tempat manusia tersebut tinggal.
Seiring berjalannya waktu terkadang orang sering lupa akan kebudayaan bangsanya sendiri. Salah satu contohnya adalah bangsa kita sendiri, Indonesia. Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber kebudayaannya dari kebudayaan tarian, lagu daerah, pakaian adat dsb. Setiap daerah kita dapat menemui kebudayaan tersendiri seperti contoh yang sering kita temui adalah bahasa daerah. Karena terlalu banyaknya budaya bangsa dan kurangnya pengenalaan budaya bangsa sejak dini, kini orang – orang sudah banyak yang lupa tentang budaya bangsa Indonesia.
Seperti sebuah kasus yang sangat heboh dan membuat seluruh penduduk Indonesia geram adalah kasus pengakuan Malaysia terhadap Batik, Tari Reog, dan Tari Pendet. Kita terkadang menghiraukan budaya tersebut karena budaya tersebut bukan sesuatu yang aneh bagi kita, tetapi ketika budaya tersebut diakui oleh suatu bangsa yang bahkan kebudayaan tersebut tidak lahir disana, kita menjadi geram dan marah. Tahu, tempe dan terasi yang merupakan makanan khas asli bangsa kita malah telah dipatenkan oleh negara lain.
Seiring dengan perkembangan zaman, tingkat kepedulian masyarakat akan budaya dan kepribadian bangsanya sendiri mulai hilang. Orang sudah jarang yang melakukan kerja bakti, ronda ,dsb. Mereka berpikir bahwa itu adalah hal yang kuno dan hanya orang yang tinggal di perkampungan sajalah yang melakukannya. Wanita sudah tidak malu lagi jika berpakaian tidak sopan, rendahnya toleransi antar beragama, seorang anak berkata hal yang kurang sopan terhadap orang tuanya. Bahkan Pancasila yang lahir dari dasar budaya bangsa Indonesia kini mulai banyak yang tidak mengetahuinya. Mengapa hal tersebut terjadi ? Beberapa penyebab diantaranya adalah faktor globalisasi dan penyampaian informasi melalui internet.
Dengan adanya globalisasi dan internet, seharusanya kita memilih antara kebudayaan yang baik dan yang buruk tanpa hilangnya kebudayaan atau kepribadian bangsa kita. Dan kita harus terus mendukung dan berupaya melestarikan kebudayaan negara.

Sumber :

BAB II
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Manusia dan cinta kasih mempunyai keterkaitan penting dalam kehidupan kita sebagai manusia bumi. Cinta kasih telah ada sejak manusia pertama diciptakan. Manusia diberikan akal pikiran serta perasaan untuk bisa berpikir baik buruknya cinta kasih, serta bisa merasakan perwujudan cinta dan kasih itu dalam kehidupan kita sehari- hari.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab pada bab ini yaitu tentang pengertian cinta kasih serta pengertian kemesraan.
1. PENGERTIAN CINTA DAN KASIH
Cinta adalah satu perkataan yang mengandung makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka kepada atau rasa sayang kepada atau pun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih itu sendiri mempunyai arti perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Kata kasih sebenarnya memperkuat dari kata cinta. Mengapa demikian ? karena arti dari cinta kasih dapat kita artikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertakan oleh rasa belas kasihan.
Secara sepintas dilihat dari artinya, kedua kata tersebut mempunyai kata yang bisa dibilang hampir sama, namun ternyata kedua kata tersebut sangatlah berbeda. Pengertian cinta lebih mengandung bagaimananya dalamnya sebuah perasaan, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain, cinta yang bersumber dari dalam itulah yang membuat kasih itu akan terwujud secara nyata.
Cinta juga bisa dibilang sebagai pengikat yang kokoh antara manusia dan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhannya dengan ikhlas, mengikuti semua perintah-Nya dan berpegang teguh terhadap syariat agamanya.
Sangat banyak pengertian yang diungkapkan oleh setiap manusia, baik dari para ahli peneliti atau pengamat cinta bahkan dari masyarakat umum sekalipun. Didalam buku seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima. Memberi disini diartikan sebagai sebuah ungkapan tertinggi dari kemampuan. Disini dimaksudkan memberi adalah sifat-sifat manusiawi bukanlah materi. Hal ini sering disalah artikan oleh banyak orang. Mereka menuntut cinta itu memberikan sesuatu bukan dalam bentuk sifat yang manusiawi melainkan materi. Itulah yang sering diharapkan. Bukan kah begitu ?. Sebenarnya tanpa kita sadari banyak sekali sifat manusiawi yang menjadi unsur – unsur dasar yang dinyatakan oleh cinta yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Banyak study kasus yang bisa kita ambil dari unsure – unsure diatas, antara lain :
• contoh study kasus pengasuhan.
Contoh study kasus yang paling menonjol adalaha cinta seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu akan selalu menyayangi anaknya sampai hayat menjemputnya. Seburuk- buruk tingkah laku anaknya, ibu itu akan selalu menyayanginya, Mencintainya dan Mengasuh serta merawatnya ketika sedang sakit. Itulah cinta seorang ibu sepenuh hatinya dan segenap jiwa raganya.
• Contoh study kasus berikutnya pada tanggung jawab. Tanggung jawab dalam arti yang benar adalah sesuatu tindakan yang betul – betul suka rela untuk dilaksanakannya. Kita ambil study kasus, masih sama seperti contoh diatas yaitu cinta seorang ibu. Mengaa demikian? Pernahkah kalian melihat seorang ibu menelantarkan anaknya? Tentu saja tidak. Sekalipun anka itu dibilang badung ibu nya akan tetap membiayainya dan memberikan dia sepiring nasi, inilah sikap tanggung jawab seorang ibu kepada anaknya.
• Contoh ketiga kita lihat dari sifat perhaian. Disini setiap manusia memperhatikan bahwa pribadi lain yang ada selain dari pribadi miliknya itu hendaknya berkembang dan membuka menjadi apa adanya. Misalnya, seorang ayah yang mempunyai latar belakang buruk seperti seorang pemabuk, terkadang tidak menginginkan anaknya juga sama seperti dirinya. Kebanaka seorang ayah menunjukkan sifat yang sangat beda dengan seorang ibu jika mencintai anaknya. Sang ibu terkadang selalu memberikan perhatian, nasehat yang sering kali di ucapkan, namun sedikit berbeda dengan ayah, secar diam- diam dia memperhatikan sifat anaknya, apakah sudah baik atau salah. Jika salah terkadang dia akan menegurnya dengan sebuah teguran yang cukup keras.
• Contoh study kasus berikutnya adalah pengenalan. Dilihat disini, pengenalan merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Kita lihat disini adlah pasangan dari suami istri yag baru saja menikah. Disitulah pengenalah secara utuh diantara mereka. Setelah meeka menikah, tidak ada lagi rahasia yang disembunyikan diantara keduanya. Saling jujur dan terbuka membantu hubungan rumah tangga mereka menjadi semakin baik dan selamanya dapat bersatu.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
• Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
• Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
• Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan sebagainya
Namun, dia menyebutkan bahwa ketiga unsur itu tidak selamanya ketiga unsure itu sama kuatnya. Kalau diibaratkan sebagai segitiga, tidak selamanya cinta itu sama seperti segitiga sama sisi. Dimana semua unsure tersebut saling seimbang satu sama lainnya. Terkadang, ada pula yang keterikatannya sangatlah kuat namun keintiman dan kemesraannya kurang, atau malah sebaliknya.


2. PENGERTIAN KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Jika dari kata tersebut, bisa divisualisalikan seperti gambar dibawah ini :
Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
• Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
• Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
• Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar