Minggu, 31 Mei 2015

Sertifikasi keahlian bidang TI untuk kategori database (Skala Nasional dan Internasional)


Sertifikasi merupakan standarisasi secara profesional bagi mereka yang kompeten di bidang pekerjaan masing-masing yang dikelola dan dibina oleh organisasi profesi bukan pemerintah. Sertifikasi ini memenuhi persyaratan kualitas profesional yang sudah ditetapkan. Salah satu sertifikasi keahlian yaitu pada bidang TI (Teknologi Informatika) yang menjadi kriteria bagi seseorang yang mengaku profesional dibidangnya sebagai bentuk pembuktian. Sertifikasi ini memiliki tujuan untuk membentuk tenaga praktisi TI yang berkualitas tinggi, serta standar kerja TI yang tinggi, juga pengembangan profesional yang berkesinambungan. Sedangkan bagi tenaga TI profesional tersebut sertifikasi ini merupakan pengakuan akan pengetahuan yang kaya (bermanfaat bagi promosi, gaji), perencanaan karir, profesional development, dan meningkatkan international marketability. Ini sangat penting dalam kasus, ketika tenaga TI tersebut harus bekerja pada perusahaan multinasional.
Sertifikasi terbagi 2 yaitu :

1.Sertifikasi Nasional
Lembaga Sertifikasi Profesi Teknologi Informasi dan Telekomunikasi Indonesia (LSP TIK Indonesia) didirikan pada tanggal 1 mei 2007 sebagai upaya untuk dalam memenuhi permintaan user akan adanya pengakuan tenaga kerja yang terampil dan berkompeten di bidang IT dan telekomunikasi. Untuk menujukan  keabsahan lembaga ini dalam melakukan pengujian dan sertifikasi, maka lembaga ini menunjukan lisensi dari BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) dengan pengeluaran surat keputusan nomor 19/BNSP/VII/2007 , sebagai pembuktian dari keabsahan LSP TIK dalam melakukan pengujian dan melakukan sertfikasi profesi dalam bidang IT dan telekomunikasi. Disamping itu selain dengan pengeluaran surat keputusan yang dilakukan BNSP, lembaga LSP TIK dalam melakukan sertifikasi profesi beracuan dengan standar internasional dalam hal ini mengacu pada vendor serrtifikasi Internasional serta pembuktian kompetensi yang dilakukan oleh LSP TIK didasarkan pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Dalam sertifikasi nasional terdapat dua jenis Sertifikat yang diterbitkan oleh LSP TIK, yaitu :
a. Certificate of Competence (Sertifikat Kompetensi)
Sertifikasi ini berdasarkan level kualifikasi dan jenjang jabatan sesuai dengan yang ditetapkan oleh Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Sertifikat Kompetensi merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi dari suatu bidang keahlian kerja. Berikut contoh gambar sertifikasi yang saya punya ketika di SMKN 1 CIBINONG :

b. Certificate of Attainment
Sertifkasi ini atas unit kompetensi yang jenjang jabatannya berdasarkan kebutuhan pasar.










2. Sertifikasi Internasional
Dalam sertifikasi internasional dibagi menjadi berbagai bidang diantaranya :
Sertifikasi untuk Database
1)    Oracle
Oracle merupakan perusahaan software terbesar kedua di dunia ini untuk software database.:
a)  Oracle Certified DBA  : Sertifikasi  yang menguji penguasaan teknologi dan solusi Oracle dalam menjalankan peran sebagai administrator database.
b)  Oracle Certified Developer : Sertifikasi ini ditujukan bagi mereka yang ingin mendapatkan pengakuan akan penguasaan pegetahuan dan keterampilan penggunaan teknologi Oracle seperti PL/SQL dan Oracle Forms dalam mengembangkan berbagai aplikasi dan solusi.
c) Oracle9iAS Web Administrator : Sertifikasi yang ditujukan  bagi mereka yang menginginkan pengetahuan dan keterampilan sebagai Web Administrator untuk Oracle9i Application Server.
2)    Microsoft
Disini saya akan membahas tentang microsoft yang menawarkan satu jenis sertifikasi database yaitu Microsoft Certified Database Administrator (MCDBA) yaitu sertifikasi yang diberikan sebagai pengakuan kemampuan merancang, mengimplementasi, dan melakukan administrasi database Microsoft SQl Server. Sertifikasi MCDBA ini ditujukan untuk profesional IT yang hendak dan sedang bekerja dalam implementasi dan administrasi SQL server. MCDBA ini cocok untuk database administrator,database analyst,database developer. Untuk mendapatkan sertifikasi MCDBA ini setiap kandidat harus lulus 3 ujian inti dan satu ujian pilihan. Ujian inti ini terdiri dari satu ujian untuk materi administrasi SQL server, satu ujian perancangan database SQL server , dan satu ujian windows server 2000 atau windows server 2003. Sebagai tambahan ujian inti,kandidat harus lulus satu ujian pilihan dalam suatu bidang keahlian produk microsoft.
Inti ujian tersebut antara lain :
Ujian inti I: Administrasi SQL Server. Microsoft saat ini hanya menawarkan ujian 70-228 untuk SQL Server 2000 untuk memenuhi kebutuhan ini. Ujian ini administrasi database dan keterampilan pemecahan masalah. Bila Anda berpikir Anda siap untuk ujian, cobalah Ujian 70-228 Praktek kami. Jika Anda memerlukan bantuan tambahan mempersiapkan ujian, saya sarankan tes praktek yang lebih banyak. Saya menggunakan simulator ini untuk mempersiapkan ujian MCDBA saya dan menemukan mereka sangat realistis dengan pertanyaan serupa dengan yang ditemukan pada ujian yang sebenarnya.
Inti Ujian II: SQL Server Desain. Calon dapat memenuhi kebutuhan ini dengan melewati ujian 70-229 yang menguji kemampuan Anda untuk berhasil merancang dan menerapkan solusi database SQL Server.
Inti Ujian III: Jaringan Sistem. Anda dapat menggunakan salah satu dari tiga ujian untuk memenuhi kebutuhan ini. Yang pertama adalah ujian 70-215, Instalasi, Konfigurasi dan Penyelenggara Microsoft Windows 2000 Server. Jika Anda berada dalam lingkungan Windows 2003, Anda dapat menggunakan salah satu ujian 70-290, Mengelola dan Mempertahankan Microsoft Windows Server 2003 Lingkungan atau ujian 70-291, Pelaksana, Mengelola dan Mempertahankan Microsoft Windows 2003 Server Infrastruktur Jaringan.
Ujian elektif. Calon dapat memilih dari sejumlah ujian elektif untuk melengkapi transkrip MCDBA mereka. Ujian ini mencakup berbagai teknik pengembangan aplikasi, keterampilan data warehousing dan fundamental desain jaringan. Para pilihan saat ini meliputi:
Ujian 70-216: Melaksanakan dan Mengelola Microsoft Windows 2000 Infrastruktur Jaringan
Ujian 70-293: Perencanaan dan Mempertahankan Infrastruktur Microsoft Windows Server 2003 Network
Ujian 70-528: Microsoft .NET Framework Pengembangan Berbasis Client 2.0 Web
Ujian 70-526: Microsoft .NET Framework 2.0 Windows Pengembangan Client Berbasis
Ujian 70-529: Microsoft .NET Framework 2.0 Distributed Application Development
Ujian 70-305: Mengembangkan dan Menerapkan Aplikasi Web dengan Microsoft Visual Basic .NET dan Microsoft Visual Studio .NET
Ujian 70-306: Mengembangkan dan berbasis Windows Pelaksana Aplikasi Dengan Microsoft Visual Basic .NET dan Microsoft Visual Studio .NET
Ujian 70-310: Mengembangkan XML Web Services dan Server Components dengan Microsoft Basic NET dan Microsoft .NET Framework Visual
Ujian 70-315: Mengembangkan dan Menerapkan Aplikasi Web dengan Microsoft Visual C # .NET dan Microsoft Visual Studio .NET
Ujian 70-316: Mengembangkan dan berbasis Windows Pelaksana Aplikasi dengan Microsoft Visual C # .NET dan Microsoft Visual Studio .NET
Ujian 70-320: Mengembangkan XML Web Services dan Server Components dengan Microsoft Visual C # dan Framework Microsoft .NET
Ini sangat penting untuk dicatat bahwa pemeriksaan MCDBA menawarkan tumpang tindih yang signifikan dengan beberapa lain program sertifikasi Microsoft, termasuk Administrator Microsoft Certified System (MCSA), Microsoft Certified System Engineer (MCSE) dan Microsoft Solutions Bersertifikat Developer (MCSD) program. Jika Anda sedang mempertimbangkan mendapatkan salah satu dari judul-judul ini di masa depan, memilih ujian MCDBA Anda dengan hati-hati. Anda diizinkan untuk ujian “hitungan ganda” untuk lebih dari satu surat mandat dan dapat menyimpan sendiri banyak waktu dan uang dengan memilih ujian dual-tujuan
Berikut ini adalah contoh sertifikat MCDBA yang akan kita dapatkan apabila lulus ujian sertifikasi Microsoft.



Referensi :
http://nengrismaa.blogspot.com/2015/04/contoh-sertifikasi.html
http://databases.about.com/od/certification1/a/mcdba.htm
https://prezi.com/ualukhqxbt8v/profesionalisme-berbagai-sertifikasi-profesi-bidang-ti/
http://www.sertifikasi-microsoft.com/2012/10/sertifikasi-nasional-dan-international.html
http://antononline.com/certification.html
http://sertifikasi.iagi.or.id/

http://dimasamiluhur.blogspot.com/2014/04/sertifikasi-nasional-internasional.html

Mengenai kode etik penggunaan fasilitas internet dalam kehidupan sehari-hari dan kaitannya dengan prinsip integrity, confidentiality, dan privacy

1. Prinsip integrity, confidentiality dan privacy dalam teknologi informasi

      Integritas adalah sebuah konsep konsistensi tindakan, nilai, metode, langkah-langkah, prinsip, harapan, dan hasil. Dalam etika, integritas dianggap sebagai kejujuran dan kebenaran atau akurasi dari tindakan seseorang. Integritas dapat dianggap sebagai kebalikan dari kemunafikan, dalam integritas yang menganggap konsistensi internal sebagai suatu kebajikan, dan menunjukkan bahwa pihak-pihak yang memegang nilai-nilai tampaknya bertentangan harus account untuk perbedaan atau mengubah keyakinan mereka.

Pengujian Integritas

      Integrity juga dapat disebut memiliki kehormatan, bersikap jujur ​​dan dapat dipercaya melakukan hal yang benar. Pengujian subyektif mengukur integritas dalam hubungan dengan konstruksi manusia. Sementara beberapa konstruksi, seperti matematika, dianggap sangat handal, semua konstruksi manusia tunduk pada asumsi manusia sebab dan akibat. Untuk menambahkan pengujian penyebab alam semesta yang lebih besar, kami mempekerjakan metode ilmiah.

Integritas Dalam Etika
          
      Dalam diskusi tentang perilaku dan moralitas, satu pandangan dari properti integritas melihatnya sebagai keutamaan mendasarkan tindakan pada kerangka internal konsisten prinsip. Skenario ini dapat menekankan kedalaman prinsip dan kepatuhan setiap tingkat postulat atau aksioma kepada mereka secara logis bergantung pada satu dapat menggambarkan seseorang memiliki integritas etis untuk sejauh bahwa segala sesuatu yang orang yang melakukan atau percaya:. Tindakan, metode, langkah-langkah dan prinsip - semua ini berasal dari kelompok inti tunggal nilai-nilai.

Subjektif Interpretasi

      Dalam penggunaan masyarakat umum, orang kadang-kadang menggunakan kata "integritas" dalam referensi pada moralitas yang tunggal "mutlak" daripada mengacu pada asumsi dari sistem nilai yang bersangkutan.

      Dalam konteks mutlak, kata "integritas" menyampaikan ada artinya antara orang dengan definisi yang berbeda dari moralitas mutlak, dan menjadi tidak lebih dari pernyataan samar kebenaran politik yang dirasakan atau popularitas, mirip dengan menggunakan istilah-istilah seperti "baik" atau "etis" dalam konteks moralistik.

Integritas Dalam Etika Modern
    
      Dalam sebuah studi formal dari "integritas" istilah dan maknanya dalam etika modern, profesor hukum Stephen L. Carter melihat integritas tidak hanya sebagai penolakan untuk terlibat dalam perilaku yang evades tanggung jawab. Tetapi juga sebagai pemahaman tentang modus yang berbeda atau gaya di mana wacana upaya untuk mengungkap kebenaran tertentu.
   
      Carter menulis integritas yang membutuhkan tiga langkah: ". Membedakan apa yang benar dan apa yang salah, bertindak atas apa yang Anda miliki terlihat, bahkan dengan biaya pribadi, dan mengatakan secara terbuka bahwa Anda bertindak atas pemahaman Anda tentang benar dan yang salah" Dia menganggap integritas sebagai berbeda dari kejujuran.

Hukum

      Integritas adalah landasan penting dari setiap sistem yang didasarkan pada supremasi hukum dan objektivitas. Sistem seperti ini berbeda dari yang mana mengatur otokrasi pribadi. Sistem terakhir ini sering kurang dalam integritas karena mereka meninggikan keinginan subjektif dan kebutuhan kelas individu atau sempit tunggal individu di atas tidak hanya mayoritas, tetapi juga hukum supremasi sistem tersebut juga sering mengandalkan kontrol ketat atas. partisipasi masyarakat dalam pemerintahan dan kebebasan informasi.
    
       Sejauh ini melibatkan perilaku ketidakjujuran, kejahatan, korupsi atau penipuan, mereka tidak memiliki integritas. Sistem facially "terbuka" atau "demokrasi" dapat berperilaku dengan cara yang sama dan dengan demikian kekurangan integritas dalam proses hukum mereka.

 2.Confidentiality

      Confidentiality merupakan aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi. Sistem yang digunakan untuk mengimplementasikan e-procurement harus dapat menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan. Bocornya informasi dapat berakibat batalnya proses pengadaan.
   
      Kerahasiaan ini dapat diimplementasikan dengan berbagai cara, seperti misalnya menggunakan teknologi kriptografi dengan melakukan proses enkripsi (penyandian, pengkodean) pada transmisi data, pengolahan data (aplikasi dan database), dan penyimpanan data (storage). Teknologi kriptografi dapat mempersulit pembacaan data tersebut bagi pihak yang tidak berhak.
    
      Seringkali perancang dan implementor dari sistem informasi atau sistem transaksi elektronik lalai dalam menerapkan pengamanan. Umumnya pengamanan ini baru diperhatikan pada tahap akhir saja sehingga pengamanan lebih sulit diintegrasikan dengan sistem yang ada. Penambahan pada tahap akhir ini menyebabkan sistem menjadi tambal sulam. Akibat lain dari hal ini adalah adanya biaya yang lebih mahal daripada jika pengamanan sudah dipikirkan dan diimplementasikan sejak awal.
    
      Akses terhadap informasi juga harus dilakukan dengan melalui mekanisme otorisasi (authorization) yang ketat. Tingkat keamanan dari mekanisme otorisasi bergantung kepada tingkat kerahasiaan data yang diinginkan.


3. Privacy

      Pada dasarnya, privacy ini sama dengan confidentiality. Namun, jika confidentiality biasanya berhubungan dengan data-data perusahaan atau organisasi, sedangkan privacy lebih ke arah data-data yang bersifat pribadi.

       Contoh hal yang berhubungan dengan privacy adalah e-mail seorang pemakai tidak boleh dibaca oleh administrator. Hal ini untuk menjamin privacy dariisi e-mail tersebut, sehingga tidak bisa disalah gunakan oleh pihak lain.


contoh mengenai kode etik penggunaan fasilitas internet dalam kehidupan sehari-hari

1.      Kode etik penggunaan fasilitas internet di kantor hampir sama dengan kode etik pengguna internet pada umumnya, hanya saja lebih dititik beratkan pada hal-hal atauaktivitas yang berkaitan dengan masalah perkantoran di suatu organisasi atau instansi. Contohnya :
·  Menghindari penggunaaan fasilitas internet diluar keperluan kantor atau untuk kepentingan sendiri.
·   Tidak menggunakan internet untuk mempublikasi atau bertukar informasi internalkantor kepada pihak luar secara ilegal.
·              Tidak melakukan kegiatan pirating, hacking atau cracking terhadap fasilitas internet kantor.
·         Mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh kantor dalam penggunaan fasilitas internet.
2.      Contoh Praktek Kode Etik Pada Penggunaan TI Misalnya pada pembuatan suatu program aplikasi, yang mana di dalam nya terdapat suatu hubungan kerjasama antara seorang professional dengan klien.Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinya digunakan oleh kliennya atau user, ia dapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya (misalnya: hacker, cracker, dll).


Sumber :

http://afriyantono.blogspot.com/2015/04/review-satu-contoh-mengenai-kode-etik.html

http://danangharda.blogspot.com/2012/03/praktek-kode-etik-dalam-penggunaan.html


http://novrisyahreza.blogspot.com/2013/04/praktek-kode-etik-dalam-penggunaan.html

Tugas Ketiga Rancangan Usulan Penelitian Proposal

Rancangan Usulan Penelitian (Proposal)
Guna Rancangan Usulan Penelitian

Rancangan usulan penelitian untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan disertasi.Oleh sebab itu  usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan disertasi adalah hasil akhirnya.

Bentuk dan isi usulan penelitian

Rancangan usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok sebagai berikut :
1.      Bagian Awal
Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Identitas penyusun rancangan.
Tanggal pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.

2.      Bagian Utama
      Bagian utama meliputi :
Rasional dari judul yang dipilih.
Perumusan masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
Tujuan dan kegunaan penelitian.
Kerangka pemikiran teoritis.
Rancangan hipotesis, jika dipakai.
Metode penelitian.
Hasil yang diharapkan dan masalah yang diantisipasi
Jadwal penelitian
 3.   Bagian Akhir
        a. Daftar pustaka sementara
        b. Daftar riwayat hidup penyusun rancangan.

Isi Rancangan Usulan Penelitian

A.    Bagian Awal
1.  Judul
Judul rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
"Rancangan Usulan Penelitian Untuk Disertasi"

2.  Identitas Penulis
Nama : hanya huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.

3. Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Universitas Gunadarma 2013
pada tanggal

B.   Bagian Utama
1.  Perumusan Masalah
     Dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain.

Pengertian Proposal

Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja (KBBI, 2002),
perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik penelitian di lapangan (field research) maupun penelitian di perpustakaan (library research). Keterampilan menulis proposal perlu dimiliki setiap insan berpendidikan agar mereka terbiasa berpikir sistematis-logis sebagaimana di dalam langkah-langkah penulisan proposal.

Sumber :

http://arianitadwimentari.blogspot.com/2015/01/rancangan-usulan-penelitian-proposal.html

Tugas Ketiga Laporan Ilmiah

LAPORAN ILMIAH

A. Pengertian Umum

Laporan ialah suatu wahana penyampaian berita, informasi, pengetahuan, atau gagasan dari seseorang kepada orang lain. Laporan ini dapat berbentuk lisan dan dapat berbentuk tulisan. Laporan yang disampaikan secara tertulis merupakan suatu karangan. Jika laporan ini berisi serangkaian hasil pemikiran yang diperoleh dari hasil penelitian, pengamatan ataupun peninjauan, maka laporan ini termasuk jenis karangan ilmiah. Dengan kata lain, laporan ilmiah ialah sejenis karangan ilmiah yang mengupas masalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang sengaja disusun untuk disampaikan kepada orang-orang tertentu dan dalam kesempatan tertentu.
Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan (E.Zaenal Arifin,1993).
Dan menurut Nafron Hasjim & Amran Tasai (1992) Karangan ilmiah adalah tulisan yang mengandung kebenaran secara obyektif karena didukung oleh data yang benar dan disajikan dengan penalaran serta analisis yang berdasarkan metode ilmiah.
Laporan ilmiah adalah bentuk tulisan ilmiah yang disusun berdasarkan data setelah penulis melakukan percobaan, peninjauan, pengamatan, atau membaca artikel ilmiah.

Berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan tentang laporan ilmiah.
1. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu
kegiatan ilmiah.
2. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.
6. Laporan ilmiah, umumnya, mempunyai garis besar isi (outline) yang berbeda-beda, bergantung dari bidang yang dikaji dan pembaca laporan tersebut. Namun, umumnya, isi laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu pendahuluan, isi, dan penutup.

Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1. Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya
2. Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta
3. Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum
4. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI)
5. Tulisan disusun dengan metode tertentu
6. Tulisan disusun menurut sistem tertentu
7. Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.

Jenis Laporan Ilmiah
a. Laporan Lengkap (Monograf).
1) Menjelaskan proses penelitian secara menyeluruh.
2) Teknik penyajian sesuai dengan aturan (kesepakatan) golongan profesi dalam bidang ilmu yang bersangkutan.
3) Menjelaskan hal-hal yang sebenarnya yang terjadi pada setiap tingkat analisis.
4) Menjelaskan (juga) kegagalan yang dialami,di samping keberhasilan yang dicapai.
5) Organisasi laporan harus disusun secara sistamatis (misalnya :judul bab,subbab dan seterusnya,haruslah padat dan jelas).

b. Artikel Ilmiah
1) Artikel ilmiah biasanya merupakan perasan dari laporan lengkap.
2) Isi artikel ilmiah harus difokuskan kepada masalah penelitian tunggal yang obyektif.
3) Artikel ilmiah merupakan pemantapan informasi tentang materi-materi yang terdapat dalam laporan lengkap.

c. Laporan Ringkas
Laporan ringkas adalah penulisan kembali isi laporan atau artikel dalam bentuk yang lebih mudah dimengerti dengan bahasa yang tidak terlalu teknis (untuk konsumsi masyarakat umum).

B. Sistematika Laporan
Ilmiah Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Secara umum, sistematika suatu laporan yang lengkap terdiri dari 3 bagian pokok, yaitu bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.

1. Bagian Pembuka
Bagian pembuka umumnya digunakan apabila laporan merupakan tulisan yang berdiri sendiri secara utuh. Untuk laporan penelitian dalam jurnal atau bagian dari sebuah buku, tidak seluruh unsur dalam bagian pembuka tersebut digunakan. Bagian pembuka ini terdiri atas :
a. Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun
b. Halaman pengesahan (jika perlu)
c. Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d. Halaman persembahan (jika perlu)
e. Prakata;
f. Daftar isi;
g. Daftar tabel (jika ada)
h. Daftar grafik (jika ada)
i. Daftar gambar (jika ada)
j. Abstak : uraian singkat tentang isi laporan

2. Bagian Isi
Bagian isi merupakan menyajikan atau mengomunikasikan informasi ilmiah yang ingin disampaikan. Pada bagian isi inilah seluruh komponen pendahuluan, kajian pustaka dan kerangka teori, metodologi penelitian, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan saran disajikan secara lengkap. Bagian isi terdiri dari :

a. Bab I Pendahuluan
Pendahuluan merupakan tulisan yang disusun untuk memberikan orientasi kepada pembaca mengenai isi laporan penelitian yang akan dipaparkan, sekaligus perspektif yang diperlukan oleh pembaca untuk dapat memahami informasi yang akan disampaikan Pendahuluan terdiri atas :
(1) Latar belakang
(2) Identitas masalah
(3) Pembatasan masalah
(4) Rumusan masalah
(5) Tujuan dan manfaat

b. Bab II :
Kajian Pustaka
Kajian pustaka mengungkapkan teori-teori serta hasil-hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan pada topik yang sama atau serupa. Berdasarkan analisis terhadap pustaka tersebut, peneliti dapat membatasi masalah dan ruang lingkup penelitian, serta menemukan variabel penelitian yang penting dan hubungan antarvariabel tersebut.

c. Bab III :
Metode
Pada bagian ini biasanya dijelaskan secara rinci mengenai desain penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengumpulan dan analisis data, serta kelemahan penelitian.

d. Bab IV :
Pembahasan
Pembahasan pada dasarnya merupakan inti dari sebuah tulisan ilmiah. Pada bagian ini penulis menyajikan secara cermat hasil analisis data serta pembahasannya berdasarkan kajian pustaka dan kerangka teori yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya.

e. Bab V :
Penutup
Penutup berisi tentang kesimpulan dan saran dari laporan ilmiah tersebut. Kesimpulan adalah gambaran umum seluruh analisis dan relevansinya dengan hipotesis dari penelitian yang dilakukan. Kesimpulan diperoleh dari uraian analisis, interpretasi dan deskripsi yang telah dituliskan pada bagian analisis dan pembahasan. Untuk menulis simpulan, penulis perlu mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang hasil apa yang paling penting dari penelitian yang dilakukan. Jawaban dari pertanyaan tersebutlah yang dituliskan pada bagian simpulan. Pada bagian akhir, biasanya simpulan disertai dengan saran mengenai penelitian lanjut yang dapat dilakukan

3. Bagian Penutup
a. Daftar Pustaka
b. Daftar Lampiran
c. Indeks daftar istilah

C. Langkah-Langkah Membuat Laporan
Agar dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu dipersiapkan dengan matang. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti berikut.
1. Menetapkan tujuan laporan Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat dan siapa yang akan membaca laporan tersebut.

2. Menentukan Bahan Laporan Bahan-bahan laporan yang dapat digunakan adalah:
(1) surat-surat keputusan
(2) notulen hasil rapat
(3) buku-buku pedoman
(4) hasil kegiatan
(5) hasil penelitian
(6) hasil diskusi

3. Menentukan cara penngumpulan data Cara pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.
(1) Membuat petunjuk pelaksanaan bagi peneliti yang menjelaskan sasaran dan penyesuaian kegiatan
(2) Melakukan wawancara
(3) Mengumpulkan dokumen pelaksanaan kegiatan
(4) Penyusunan daftar pengecekkan untuk melihat data yang ada dan yang tidak ada

4. Mengevaluasi Data Data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk dibuat suatu simpulan.

5. Membuat Kerangka Laporan Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika laporan.

D. Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliografi yang berisi buku, makalah, artikel, atau bahan lainnya mempunyai pertalian dengan sebuah tulisan atau sebagian dari tulisan yang sedang dibuat. Melalui daftar pustaka, pembaca dapat mengetahui keseluruhan sumber yang digunakan dalam tulisan yang dibacanya sehingga dapat merujuk pada sumber asli Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota tempat penerbitan, dan nama penerbit.
Penulisan daftar pustaka, secara umum adalah sebagai berikut.
1. Daftar Pustaka disusun secara alfabet (A,B,C,.....) berturut-turut dari atas ke bawah tanpa menggunakan angka arab, tanda hubung, dan semacamnya.

2. Cara penulisan sebuah sumber pustaka berturut-turut adalah sebagai berikut.
a. Penulisan nama pengarang Nama pengarang bagian belakang (nama akhir atau nama keluarga) ditulis lebih dahulu, diikuti tanda koma baru nama bagian depan kemudian diikuti titik. Jika buku disusun oleh sebuah komisi atau lembaga, dipakai menggantikan nama pengarang. Jika tidak ada nama pengarang, urutannya harus dimulai dengan judul buku.
b. Menuliskan tahun terbit buku, diikuti tanda titik
c. Menuliskan judul buku, diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring, diikuti tanda titik
d. Menuliskan tempat atau kota penerbitan, diikuti tanda titik dua.
e. Menuliskan nama penerbit dan diikuti tanda titik

3. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama penulisnya, sumber ditulis dari buku yang lebih dulu terbit diikuti buku yang terbit kemudian.

4. Bila tidak ada nama penulis, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet.

5. Jarak antara baris dan baris untuk satu referensi adalah satu spasi tetapi jarak antara pokok dengan pokok adalah dua spasi.

6. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan mesin tik.

7. Apabila sebuah referensi ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, hanya satu nama yang dicantumkan dalam daftar pustaka dengan susunan nama terbalik. Untuk nama penulis lainnya disingkat dkk atau dll.

E. Format Penulisan Laporan
Ukuran dan Jenis Kertas Format penulisan sesuai dengan sistematika laporan formal di atas. Format penulisannya tergambarkan dalam daftar isi dengan pengetikan atau penulisan yang teratur, terperinci, dan jelas bagian-bagiannya. Adapun teknik penulisan meliputi hal-hal sebagai berikut
1. Margin Ukuran margin terdiri atas batas kiri dan batas atas 4 cm. Serta batas kanan dan batas bawah 3 cm dari pinggir kertas. Semua tulisan termasuk tabel dan gambar berada dalam margin. Subjudul bagian bawah halaman harus diikuti dengan dua baris penuh di bawahnya, bila tidak memungkinkan subjudul ditulis pada halaman berikutnya. Begitupun kata terakhir pada suatu halaman tidak boleh dipisahkan ke halaman berikutnya tetapi seluruh kata ditulis pada halaman berikutnya.

2. Spasi Secara umum keseluruhan tulisan menggunakan spasi ganda. Kecuali untuk tabel, daftar pustaka, dan kutipan mempergunakan pula spasi tunggal (sesuai dengan aturan penulisan kutipan dan daftar pustaka). Alinea baru dapat dimulai dengan perbedaan spasi.

3. Penomoran Penomoran meliputi penomoran halaman, bab, subbab, dan rincian uraian.
a. Penomoran Halaman Halaman-halaman pendahuluan diberi nomor dengan menggunakan angka romawi kecil. Halaman-halaman isi dan penunjang menggunakan angka arab. Letak penomoran halaman ditempatkan di tengah dan dua spasi di atas margin bawah (bottom, center, headfooter 2,2 cm)
b. Penomoran Bab dan Subbab Penomoran mempergunakan penanda urutan sebagai berikut.
(1) Tingkat pertama dengan tanda: I, II, III, IV, V, dan seterusnya.
(2) Tingkat kedua dengan tanda: 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 1.5, dan seterusnya.
(3) Tingkatan ketiga dengan tanda: 1.1.1, 1.1.2, 1.1.3, 1.1.3, 1.1.4, 1.1.5, dan seterusnya.
(4) Tingkatan keempat dengan tanda: 1.1.1.1, 1.1.1.2, 1.1.1.3, 1.1.1.4, dan seterusnya.
(5) Tingkatan kelima dengan tanda: 1.1.1.1.1, 1.1.1.1.2, 1.1.1.1.3, 1.1.1.1.4, dan seterusnya.

4. Tabel atau Gambar
a. Tabel Sebuah tabel terdiri atas nomor dan judul tabel, stub, box head, dan body. Nomor tabel ditulis dengan angka arab. Penomoran tabel menurut bab, misalnya nomor tabel 2.1, artinya tabel tersebut tabel pertama yang ada pada bab kedua. Judul harus padat dan dapat memberikan keterangan tentang data yang tercantum dalam tabel. Judul ditulis dengan huruf kapital setiap unsur katanya kecuali kata hubung. Apabila tabel bersumber pada tulisan atau referensi lain, tuliskan sumber referensinya pada bawah tabel.
b. Gambar Istilah gambar mencakup di dalamnya diagram bundar, batang, garis, histogram, dan sebagainya. Gambar harus diberi nomor dan judul. Pemberian nomor dan judul tidak berbeda dengan pemberian nomor dan judul pada tabel. Perbedaannya terletak pada penempatan. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar.

5. Bahasa Bahasa yang dipergunakan dalam laporan ilmiah harus mengandung kejelasan dan reproduktif. Untuk ejaan dan peristilahan berpedoman pada EYD dan Pedoman Pembentukan Istilah.


6. Jenis Kertas Jenis kertas yang dipakai adalah jenis HVS, ukuran folio, atau kuarto bergantung pada aturan yang telah ditetapkan.

Referensi:
http://mikhaanitaria.blogspot.com/2010/04/laporan-ilmiah.html

Tugas Ketiga Menulis Laporan Ilmiah

MENULIS LAPORAN ILMIAH

1.Pengertian Laporan

Laporan ilmiah merupakan laporan dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh seorang peneliti dengan mengguanakan gaya bahasa yang digunakan disesuaikan dengan jenis sasaran peneliti yaitu sesame kolega ilmuan,kepada para pembuat keputusan, ataupun kepada masyarakat umum,serta berfungsi sebagai alat komunikasi antara peneliti dengan pembaca.
Laporan suatu kegiatan penelitian memuat berbagai aspek yang dapat member gambaran kepada orang lain tentang seluruh kegiatan, langkah, metode, tekhnik maupun hasil dari penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2005).
Menurut Nazir, 2005, penulisan laporan penelitian harus disesuaikan dengan konsumen hasil penelitian tersebut. Seorang peneliti perlu mempertimbangkan tiga hal dalam menulis laporan.
1.   Sampai dimana tingkat pengetahuan dari pembaca?
2.   Apakah yang perlu diketahui oleh pembaca tersebut?
3.   Bagaimana cara menyampaikan hasil penelitian, sehingga keterangan yang diberikan dapat dicerna dengan mudah oleh pembaca?
Cara penulisan hasil penelitian harus disesuaikan sedemikian rupa, sehinga komunikasi yang ingin disampaikan dapat mengenai sasarannya secara tepat.

Menurut Nazir, 2005, Laporan ilmiah harus berisi hal- hal berikut:
1.   Pernyataan tentang masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian tersebut
2.   Prosedur penelitian, yang mencakup desain penelitian, metode ekperimental yang dipilih, semple yang ditarik, teknik pengumpulan data, serta metode- metode statistik yang digunakan, baik dalam kegiatan pengumpulan data ataupun dalam analisis.
3.   Hasil penelitian dan penemuan- penemuan
4.   Implikasi yang dapat  ditarik  dari penelitian tersebut

2.Dasar Membuat Laporan Ilmiah

Ada beberapa hal yang mendasari dalam pembuatan Laporan Ilmiah. Diantaranya :

1.     Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan utama terakhir dari suatu kegiatan ilmiah.
2.     Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas.
3.     Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk berkomunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan.
4.     Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, hasil temuan, serta implikasinya.
5.     Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan.


3.Sistematika Laporan Ilmiah

      Laporan ilmiah dapat berbentuk naskah atau buku karena berisi hal-hal yang terperinci berkaitan dengan data-data yang akurat dan lengkap. Laporan ilmiah atau laporan formal terdiri atas:

1. Bagian awal, terdiri atas:

a.     Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun.
b.     Halaman pengesahan (jika perlu)
c.     Halaman motto/semboyan (jika perlu)
d.    Halaman persembahan (jika perlu)
e.      Prakata
f.     Daftar isi
g.    Daftar tabel (jika ada)
h.     Daftar grafik (jika ada)
i.      Daftar gambar (jika ada)
j.      Abstrak: Uraian singkat tentang isi laporan

2. Bagian Isi

a.Bab I pendahuluan berisi tentang
1.     Latar Belakang
2.     Identifikasi Masalah
3.     Pembatasan Masalah
4.     Rumusan Masalah
5.     Tujuan dan manfaat
b. Bab II : Kajian Pustaka
c. Bab III : Metode 
d. Bab IV : Pembahasan
e. Bab V : Penutup

3. Bagian Akhir

a. Daftar Pustaka
b. Daftar Lampiran
c. Indeks : daftar istilah

4.Beberapa Bentuk Yang Sering Digunakan
1.      Penggunaan huruf besar
Setiap memulai kalimat, huruf pertama harus dimulai dengan huruf besar. Selain itu gunakan huruf besar dalam halhal berikut.
·         Huruf pertamadalam ungkapan yang berhubungan denhgan keagamaan, kitab suci, nama Tuhan, dan kata ganti.
·         Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan yang diikuti oleh nama org.
·         Huruf pertama nama jabatan, pangkat yang diikuti nama org.
·         Huruf pertama nama org, bangsa, suku, bahasa, tahun, bulan, hari, hari besar, nama khas geografi, badan resmi, lembaga pemerintahan, dokumen resmi.
·         Huruf pertama kata dari nama buku, majalah, surat kabar danjudul keterangan, kecuali kata partikel, seperti di, ke, dari, yang, yang tidak terletak pada posisi awal.
·         Huruf pertama nama sapaandan ringkasan nama gelar kecuali gelar dokter.
·         Huruf pertama bahan produksi pabrik
·         Huruf pertama dari judul buku, judul dari bab, artikel yang digunakan dalam teks.
·         Huruf pertama dari nama genera, famili, ordo, kelas, subdivisi, dan divisi, baik untuk nama ilmiah tanaman atau hewan.
2.      Penggunaan huruf miring atau italics
Kalimat, huruf, kata-kata, simbol dan sebagainya yang ingin dicetak dengan huruf miring harus harus digaris bawahnya. Pencetakan miring dan huruf, kalimat, kata-kata dan sebagainya dinamakan tulisan dalam italics. Beberapa kata-kata atau huruf sering dinyatakan dalam italics yaitu:
Simbol-simbol aljabar seperti: Ax+By+C=10
Genera dan spesies : oryza sativa, equus cabalis, homo sapiens, dan sebagainya.
nama buku, periodikal, pamflet, jika buku, priodikal dan panflet tersebut muncul dalam teks. Untuk judul artikel atau judul bab jangan ditulis dalam italics.
Kata-kata asing seperti : ceteris paribus, insitu, et al, viz, in mediares dan lain sebagainya.

3.      Penulisan nama tanaman dan binatang
Dalam tulisan ilmiah, nama tanaman dan binatang dapat ditulis dalam dua namayaitu nama ilmiah dan nama biasa. Nama ilmiah dari tanaman dan binatang terdiri dari genus, spesies, dan kependekan dari nama orang yang memberikan nama kepada hewan atau tumbuhan tersebut. Nama ilmiah dicetak dalm huruf miring atau ditulis dalam italic, yaitu jika diketik atau ditulis dengan tangan harus digaris bawahnya.

5. Langkah-Langkah Membuat Laporan
        Agar dapat menyusun laporan yang baik dan efektif, perlu dipersiapkan denan matang. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah seperti berikut.
1.Menetapkan tujuan laporan

Pembuat laporan harus tahu, untuk apa laporan dibuat dan siapa yang akan membaca laporan tersebut.
2. Menentukan bahan laporan

Bahan-bahan laporan yang digunakan adalah:
(1) Surat-surat keputusan
(2) Notulen hasil rapat
(3) Buku-buku pedoman
(4) Hasil kegiatan
(5) Hasil penelitian 
(6) Hasil diskusi
3. Menentukan cara pengumpulan data

Cara pengumpulan data yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut.

(1) Membuat petunjuk pelaksanaan bagi peneliti yang menjelaskan sasaran dan penyesuaian kegiatan.
(2) Melakukan Wawancara
(3) Mengumpulkan dokumen pelaksanaan kegiatan
(4) Penyusunan daftar pengecekkan untuk melihat data yang ada dan yang tidak ada.
4. Mengevaluasi Data

Data yang telah dikumpulkan dievaluasi untuk dibuat suatu simpulan.
5. Membuat kerangka laporan

Kerangka laporan dibuat sesuai dengan sistematika laporan

Sumber
http://niarizkizahara.blogspot.com/2014/06/menulis-laporan-ilmiah.html

Tulisan Bebas( bahasa indonesia2)


Tulisan Bebas

Mandiri bukanlah pembelajaran tapi proses kehidupan

Mandiri, kata yang mungkin menunjukan kedewasaan diri, kata yang juga menunjukan kemampuan dari seseorang untuk memenuhi kebutuhan dirinya, ya jika seseorang mampu menjadi diri yang mandiri, maka bukan hal yang tak mungkin ia juga mampu melewati seleksi alam dalam kehidupan ini. Dimana kemampuan manusia untuk melangsungkan hidupnya tanpa bergantung pada orang lain.

Kebutuhan yang harus dipenuhi seseeorang tidak melulu soal materi, tapi juga rohani. Terkadang dalam hidup ini manusia seringkali hanya memikirkan soal materi. Seperti hidupnya tergantung pada materi saja. Sebagai contohnya untuk memenuhi kebutuhan materi, seseorang dengan berpeluh keringat dengan jerih payah sendirinya mampu menghasilkan sesuatu yang mendatangkan materi untuk kehidupannya. Itu hanya sebagian contoh mandiri dalam hal materi. Masih banyak lagi contoh lainnya. Selain itu, materi juga tidak hanya soal uang semata, melainkan juga tentang sesuatu yang kita raih atau dapat yang dapat dilihat, disentuh dan dirasakan. Seperti hasil kita membuat karya seni dan berhasil memperoleh penghargaandari masyarakat atas karya kita.

Mandiri dalam mencukupi kebutuhan rohani mungkin akan sulit dijelaskan, namun tanpa sadar kita sering memenuhi kebutuhan rohani kita secara mandiri. Seperti menonton televisi untuk hiburan, jalan-jalan, rekreasi dll semua itu untuk memuaskan rohani kita. Dan jika semua itu dilakukan oleh diri kita sendiri, sesungguhnya kita sudah dapat mandiri untuk mencukupi kebutuhan rohani. Memang kata rohani sering disangkut-pautkan oleh agama. OK akan saya kasih contoh mandiri dalam hal agama. Jangan berpikir tentang ibadah yang dilakukan sendiri atau apalah. Karena kita umat islam terutama pria dianjurkan untuk shalat berjamaah. Jadi mandiri dalam agama juga bisa dilakukan selain ibadah shalat, seperti sedekah. Ya.. sedekah yang kita keluarkan pada orang yang tidak mampu juga merupakan hasil kemandirian kita untuk memenuhi kewajiban dari agama kita, so.. bukankah hal tersebut juga mencerminkan kita dapat dikatakan sudah mandiri dalam agama kita.

Sebenarnya tidaklah penting bagi manusia untuk belajar hidup mandiri, kenapa?? Karena hidup mandiri adalah suatu hal yang wajar yang mau tidak mau dilakukan atau terjadi pada diri tiap orang. Jadi mandiri adalah tuntutan hidup setiap manusia. Seperti yang sebelumnya dikatakan, bahwa mandiri adalah cara seseorang untuk mempertahankan hidupnya. Seram sekali kata-kata tersebut. Seakan-akan manusia disamaka dengan binatang, dimana berlaku hukum rimba “yang kuat dialah yang berkuasa.”

Tapi mandiri sangat diperlukan bagi remaja seusia 16 – 25 tahun. Karena seusia mereka biasanya sedang mencari jati diri mereka masing-masing. Dengan kemandirian mereka maka jati diri mereka akan terbentuk dengan sendirinya. Janganlah orang tua memaksakan anaknya harus begini atau begitu. Biar saja anaknya tumbuh sesuai keinginannya. Sebagai orang tua, mereka cukup mengawasi perkembangan anaknya, agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan.

Sikap mandiri memang akan muncul dengan sendirinya di diri setiap orang. Tapi sikap mandiri muncul karena berbagai hal.
1. Jauh dari orang tua
2. Hidup sendiri
3. Tututan hidup

Hidup mandiri bukanlah suatu pelajaran dalam mengarungi kehidupan ini, melainkan cara dari seseorang untuk mempertahankan hidupnya dalam berbagai situasi yang sulit

                                                                                                                SUMBER : ratnasapitri.blogspot.com




contoh feature perjalanan

Menapakaki Puncak Tertinggi Di Ponororgo

Seminggu sebelum perjalan besar yang  kami lakukan yaitu menapak puncak gunung gajah , kami melakukan survey lokasi untuk memastikan lokasi yang kami daki , tapi ternyata jalan yang nantiakan kami daki sangat sulit jalan yang menanjak serta jalan yang terjal membuat motor yang kami naiki harus didorong  , tapi setelah mencapai puncak wow sungguh fantastis seluruh kota ponorogo terlihat  , hal ini memunculkan semangat untuk segera menjajal mendaki gunung gajah dengan jalan kaki .
Hari yang ditunggu – tunggu telah tiba saatnya kami menjajal gunung gajah yang sangat terjal dan menantang untuk dinaiki . Setelah semua persiapan beres kami janjian berangkat sore jam 4 tapi emang dasar orang Indonesia yang sering memakai jam karet kami akirnya mulai berangkat jam 9 di lokasi terbawah itupun kami masih menunggu teman yang belum datang , setelah setengah jam kemudian tibalah semua anggota yaitu sepuluh orang yang akan menaklukkan gunung gajah malam itu , pemuda pemberani tu adalah , ketua kru mas Hamid Hamdani , dengan anggota Arif , Derit , Susilo , Doni , Irwan , Dwi , Aat , Darmani Dan Rusdi  berangkat dengan diiringi doa dan smangat , ketika akan bearangkat menuju puncak kami mendapat masalah dengan kerasahan warga dasa yang ada di daerah tersebut mereka curiga kalau kami akan sesuatu yang akan meresahkan tapi dengan teanag mas Hamid sebagai ketua tim meluruskan masalah , memang di sekitar gunung gajah sering terjadi hal – hal yang meresahkan warga seperti mabuk – mabukan , tempatnya anak muda pacaran .
Dengan bismilah kami mulai berjalan , medan yang sangat sulit ada di depan kami , kami harus selalu menjaga konsentrasi karena di awal perjalan sudah dihadapkan desekelilingi oleh jurang yang sangat dalam , ngantuk sedikit  mungkin pulang tinggal nama tapi dengan itulah tibul perasaan jangan sampai ngantuk , saat itu untung keadaan tidak sedang hujan , jadi jalan tidak licin .
Setengah perjalanan telah kami lalui semakin ke atas nafas semakin habis terengah - engah keringat bercucuran tapi tidak mengurangi semangat untuk tetap melanjutakan perjalanan , jalan semakin menanjak tapi itulah tantangan yang tidak sia – sia , sebagian kota ponorogo sudah terlihat indah sekali ciptaan tuhan kami semua terasa  kecil menyaksikan kebesaran tuhan ,
Selsesailah sudah perjalanan yang melelahkan ,angin gunung bertiup begitu kecangnya , keringat yang tadi bercucuran kini hilanglah berganti dengan dingin angin gunung . aku hanya berkalungan sarung tapi dingin itu tetap menusuk , mas Hamid menyuruh kami untuk berkumpul membentuk lingkaran , di suasana yang santai kami makan , sambil mendengarkan sepatah dua patah kata dari mas Hamid .
Anjing mengonggong begitu kerasnya membangunkan ku dari tidur malam yang dingin , aku lihat jam ternyata sudah jam 4 mau memejamkan mata lagi tidak bisa , karena suara azan memanggil untuk solat berjamaah . Angin gunung masih terus bertiup begitu kencangnya , hanya api unggun yang dapat menghangatkan tubuh sambil memasak air untuk membuat kopi sambil menunggu datangnya sang surya pagi .
Surya pagi mulai menampakkan sinarnya yang hangat mulailah kegelapan yang tadi menyelimuti berganti padang hijau seperti lautan semua terliahat sangat kecil , inilah saatnya untuk mengabadikan dilensa  yang kami bawa agar  kejadian yang sangat mengenagkan ini selalu teringat di pikiran kami , jam enam pagi kami mulai tutun dari gunung ini adalah pengalaman yang sangat berharga yaitu menaklukan gunung gajah dengan semangat dan keberanian , tapi kami harus berjuang lagi melewati jalan turun  yang  curam dan menahan beratnya tas yang kami bawa , ditengah  perjalana ternyata banyak pekerja yang bekerja membangun jalan , ternyata masyarakat sekitar masih percaya dengan kekuatan mistis buktinya di dekat pekerja banyak menyan yang di bakar , tapi emang dasar teman kami yang bernama Rusli agak jail ia mengambil menyan tersebut dan melempar- lemparkanya .
Jam Sembilan kami sudah sampai bawah , perjalana yang sangat melelahkan tapi juga menyenangkan , kaki terasa lemas tapi semua itu terbayar denaga tuntas denga pengalaman dan keindahan ciptaanya . Dalam hati berkata kalu mungkin nanti ada kesempatan akan ku takluklan lagi gunung gajah ini .